
Bengkulu, Inspirasinews.co.id – Polemik yang menyeret nama TK Dharma Bhakti, Kelurahan Pagar Dewa, Kota Bengkulu, terkait 11 siswa yang diduga dikucilkan dari kegiatan perpisahan, akhirnya menemui titik damai.
Pihak sekolah menyampaikan klarifikasi sekaligus permintaan maaf atas insiden yang sempat viral di media sosial dan memantik perdebatan publik.
Kepala TK Dharma Bhakti, Dahlia, menyatakan bahwa kejadian makan bersama yang terekam dalam video viral merupakan murni inisiatif dari wali murid, bukan agenda resmi dari pihak sekolah.
“Kami tidak menyelenggarakan kegiatan tersebut. Itu merupakan inisiatif dari wali murid. Pihak sekolah tidak menetapkan seragam hari itu,” ungkap Dahlia, Jumat (13/6/2025).
Dalam mediasi yang digelar Kamis (12/6), pihak sekolah bertemu dengan para wali murid serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bengkulu. Mereka menyepakati penyelesaian damai, dan video yang viral tersebut akan ditarik dari peredaran sebagai bentuk itikad baik.
“Sudah ada mediasi dan damai. Video itu nanti akan ditarik,” jelas Dahlia.
Kronologi Masalah
Permasalahan bermula saat pembagian rapor, ketika para wali murid berinisiatif mengadakan acara makan bersama. Dari hasil voting di grup WhatsApp, 21 orang sepakat makan di restoran Fhitoz, 11 orang memilih tempat berbeda, dan sisanya memilih langsung pulang.
Perbedaan pilihan ini rupanya menimbulkan kesan eksklusi, khususnya bagi kelompok wali murid yang tidak ikut serta. Ketegangan memuncak setelah video berdurasi 3 menit 42 detik yang menampilkan keluhan seorang wali murid menyebar luas di media sosial pada Rabu (11/6/2025).
Video memperlihatkan siswa-siswi tengah berkumpul, sebagian makan bersama, sementara siswa lainnya tampak hanya menyaksikan dari luar ruangan. Nada tinggi dan tangis dalam video menambah kesan emosional dan memancing empati warganet.
Mediasi Berlangsung Alot
Mediasi digelar di TK Dharma Bhakti, Pagar Dewa, dipimpin oleh Plt Kepala Dinas Dikbud Kota Bengkulu, Ilham Putra. Mediasi berlangsung selama dua jam, sejak pukul 09.00 hingga 10.47 WIB.
“Permasalahan ini murni karena miskomunikasi. Tidak ada lagi mencari siapa yang salah. Kami sudah saling memaafkan,” ujar Renta Siskalia, wali murid yang mengunggah video tersebut.
Ilham menambahkan, “Kami hanya fasilitator. Setelah semua pihak menyampaikan argumen, akhirnya tercapai kesepahaman bahwa ini hanya kesalahan komunikasi. Semua sudah saling memaafkan.”
Respons Publik dan Media Sosial
Sebelumnya, unggahan video dari akun @Mamanya Kelvin Qayla menuai ribuan komentar dan reaksi dari warganet. Banyak di antara mereka meminta Dinas Pendidikan untuk turun tangan. Sebagian lain menyayangkan persoalan internal sekolah sampai harus diviralkan di ruang publik.
Kini, setelah klarifikasi dan permintaan maaf disampaikan, serta proses mediasi rampung, diharapkan kejadian serupa tidak terulang dan menjadi pelajaran bagi seluruh pihak tentang pentingnya komunikasi terbuka dalam lingkungan pendidikan.
Pewarta: Restu Edi
Editor : Desty Dwi Fitria
COPYRIGHT © INSPIRASINEWS 2025